Facebook menjadi salah satu jejaring sosial yang kugunakan, tempatku bertemu dengan orang-orang di seluruh penjuru dunia, teman-temanku juga menggunakannya. Kupikir cuman aku yang online malam itu, ternyata banyak juga yang lain. Aku melihat satu nama yang sangat tak asing bagiku; Fachri Algazali. Mantan pacarku. Lama aku lost contact dengannya. Mungkin tidak salah jika sekadar menyapanya.
Silvia Johan: Hei
Fachci Algazali: Hei. Ada apa?
Silvia Johan: Emang ga boleh nyapa kamu?
Fachri Algazali: Ya gapapa sih. Apa kabar?
Aku merasa hatiku seperti melompat keatas kepala, menyisakan organ-organ lainnya tetap disana. Tuhan, dia menanyakan kabarku, jeritku dalam hati. Aku benar-benar bahagia dia masih menanyakan kabarku, berarti dia masih peduli padaku. Meskipun dia sudah menjadi sebuah puing masa laluku, tapi aku tahu bahwa aku tak bisa melupakannya. Semua yang sudah berlalu memang tidak akan pernah terlupakan, karena mereka tersimpan dalam memori.
Silvia Johan: Buruk
Fachri Algazali: Lho kok buruk?
Pancinganku berhasil dan tepat mengenai sasarannya. Dan semakinlah aku dibuat girang olehnya. Jantungku seperti kembali pada masa-masa dulu, dimana kami masih pacaran. Aku tidak benar-benar jatuh cinta sekarang ini, aku senang, mungkin karena dalam waktu yang lama tidak ada yang memperlakukanku seperti ini; kesepian.
Silvia Johan: Ya, buruk sendirian di rumah. Orang pada pergi tahun baruan semua. Bukan cuman home alone nih, jd home sick juga. Kamu apa kabar?
Fachri Algazali: Ga jalan sama pacarmu?
Silvia Johan: Aku ga punya pacar. Kamu kali?
Tak ada respon cukup lama.
Silvia Johan: Heiii!
Silvia Johan: Ri?
Silvia Johan: Fachri?
Fachri Algazali: Ah, masa? Aku ga punya
Sialan, lama banget balasnya, bikin panik, pekikku. Sifatnya masih sama seperti dulu, rese.
Silvia Johan: Iya beneran
Fachri Algazali: Kalo gitu aku temenin kamu aja deh ngehabisin tahun ini, hehehhe :*
Emoticon KISS? Aku mengulum senyumku.
Silvia Johan: Serius? Berarti kita bakal chattingan selama setahun dong :D
Fachri Algazali: Hahaha iya juga ya.
Silvia Johan: Tahun baru dimana sih kamu?
Fachri Algazali: Di Bandung.
Betapa shocknya aku waktu itu. Bisa-bisanya dia tidak mencoba menghubungi aku kalau dia pulang ke Bandung. Apa aku tidak penting baginya? Ya mungkin memang tidak.
Silvia Johan: Oyaa? Kamu ga di Bali? Kok gak bilang sama aku kalo tahun baruan disini?
Fachri Algazali: Aku ambil cuti libur, kangen sama Bandung. Udah lama ga pulang.
Dia tidak merespon pertanyaanku yang terakhir. Dia mungkin tidak peduli. Aku jadi putus asa untuk melanjutkan chattingan ini.
Fachri Algazali: Aku mau hubungin lewat mana? Lewat fb? Kamu aja jarang online.
Silvia Johan: Iya sih hehehhe. Aku boleh minta nomor kamu?
Fachri Algazali: Nih 089989022xxx. Miss call aja biar nomer kamu aku simpen.
Silvia Johan: Udah?
Fachri Algazali: Okey udah :)
Fachri Algazali: Eh, 5 menit lagi.
Silvia Johan: Eh iya! :D
Fachri Algazali: Ga kerasa udah mau pergantian tahun lagi ya, perasaan kemaren kita masih pacaran.
Jantungku berdebar cepat, menahan semua perasaan hati yang sudah kutampung selama ini. Sebulir air mata jatuh menyusuri pipiku, disusul berbulir-bulir airmata yang jatuh bebas. Betapa sesak hati ini. Hanya karena keegoisanku dulu aku malah melepaskan orang yang benar-benar mencintaiku, orang yang sangat sempurna, bahkan aku melakukannya tanpa rasa bersalah sedikitpun. Aku terlalu kekanakan. Dan sampai sekarang, aku menyesal. Menyesali diriku sendiri. Sekarang apa? Semua hanya tinggal sebuah kenangan yang tidak akan bisa terulang sama seperti dulu lagi.
Silvia Johan: Masih ngerasa kita pacaran? Maafin aku.
Fachri Algazali: Lupain aja :)
Nah! Dia mungkin sudah benar-benar melupakan. Atau dia hanya mengalihkan pembicaraan yang mengarah ke masa lalu? Sedalam itukah aku membuat guratan luka di hatinya? Jika iya, berarti akupun juga sudah menciptakan luka untuk diriku sendiri.
Fachri Algazali: Belum ngantuk Sil?
Silvia Johan: Belum, hehe. Kamu udah tepar?
Fachri Algazali: Dikit :D.
Fachri Algazali: Eh, udah 1 Januari 2011 nih. Be the best ya :*
Ketika aku ingin membalas, ternyata dia sudah offline. Malam pergantian tahun yang benar-benar indah dan dihabiskan dengan seorang istimewa
31 Desember 2010 – 1 Januari 2011
Akan selalu kukenang sebagai sebuah “Kencan Setahun” yang selalu kurindukan; Darimu, Untukku.
cie, piu...
BalasHapussukses post 12 nya.
hehhehe, alhamdulillah :D
Hapuspasti dong suksess
Hapushehe, ini mah sudah alhamdulillah sekali Kang
Hapushehe. istilahnya bagus. kencan setahun. asiikk.
BalasHapushehhe, iya Kang, biar lebih menarik (sedikit)
Hapusnggak sedikit Mbak. ini mah banyaak. hehe
Hapusdah berlebih nih. sampe tumpeh tumpeh
Hapusterima kasih akang-akang:)
Hapusiya Mbak, kalo komen nggak tampak, rupanya tersembunyi di link di bawah postingan itu, hehe
BalasHapusoh gitu, mungkin juga masih memuat yang lain ya.
Hapusbiasa Mbak, teori perut, hehe
Hapusmasih banyak yg blum di kluarin nh
Hapusteori perut; saling "mengantri" untuk di keluarkan
Hapussalam kenal yaa mbak..
BalasHapusblognya aku follow ..
kalau aku jadi dia, aku akan sebisa mungkin mempertahankan kamu.. :)
salam kenal mas:)
Hapusiya makasih, ntar sy followback juga.
ya bagus tha mas, tp sayangnya ga semua orang kayak mas hehehe
ceritanya sedih kak ... :'(
BalasHapusharusnya saat mereka pacaran si perempuannya jangan putusin pacarnya .. sekarang menyesal kan ....
talinya dah putus.
Hapusiya mas indra
Hapusya namanya juga penyesalan pasti datangnya belakangan, habisnya ngambil keputusan buru-buru.