Rabu, 06 Februari 2013

Topeng

    Suasana teriakan bocah dan keadaan ramai membuatku sudah terbiasa jika ada acara kumpul keluarga—dalam rangka merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW—seperti sekarang ini. Maklum saja hampir separuh sepupuku itu masih generasi balita. Hanya aku, Putri, dan adiknya Dika yang sudah beranjak dewasa.
   
    Aku baru saja minta diantarkan Putri untuk mengganti pakaianku di kamarnya. Dan setelah aku selesai, Putri sudah menghilang entah kemana.
   
    Aku mencarinya kemana-mana dan setelah beberapa lama berkeliling di rumah yang seluas istana ini, aku mendapat pencerahan karena melihat Tante Rum—Ibu Putri.
   
    “Tante, Putri mana?”, tanyaku dengan napas tak teratur.
   
    “Itu ada di teras depan”
   
    Setelah mendapatkan jawaban Tante Rum, aku langsung menuju teras depan.
   
    “Put…” Aku sudah melangkah ke teras tapi sontak mundur kembali dan terpaku di balik jendela. Aku masih shock dengan apa saja yang barusan kulihat. Untuk apa dia kesini?
   
    “Priska” Suara Putri menghentikan kerja otakku sebelum berputar lebih jauh. Aku langsung keluar dan duduk di samping putri tanpa menatap makhluk di hadapan kami. Akupun memilih diam memainkan ponsel dan membiarkan mereka berdua saja yang bercengkrama.
   
    Aku memang terkejut dengan kehadirannya lagi. Tapi tak terjadi apa-apa denganku. Aku baik-baik saja. Hatiku bahkan tidak merasakan apapun. Mungkin lebih tepatnya kosong. Aku tidak menganggapnya siapa-siapaku lagi. Bukan teman, mantan, apalagi pacar. Ya, biasa saja.
   
    “Pris, aku pulang dulu”, terdengar suara bass yang sudah akrab di telingaku.
   
    Aku mendongak melihat wajah yang tidak begitu jelas terlihat karena menutup cahaya lampu. Tapi aku tetap menghafal siluetnya. Dia tersenyum canggung padaku. Aku hanya mengangguk tanpa sepatah katapun.

                                                                                           ***

    Tanpa kuminta, bayangan Deri mulai menari-nari di kepalaku. Semakin lama, semakin jelas dan semakin menggangguku tentunya. Mulai dari saat pertama kami bertemu di rumah ini—rumah Putri. Waktu itu aku sedang menginap di rumah Putri.



                                                               bersambung ke Topeng [II]

9 komentar:

© 2013 Faisyah Febyola : )

Powered by Blogger