Jumat, 08 Februari 2013

Topeng [II]

Cerita sebelumnya: Topeng

    “Permisi, Putri ada?”, tanya pria berkulit sawo matang dengan suara bassnya. Aku menengok. Ada tamu ternyata. Aku segera berjalan mendekat. Menatap orang yang berdiri diambang pintu itu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mengingat kata terakhirnya aku jadi ingat dia mencari siapa.

    “Tunggu sebentar”. Aku masuk ke dalam tanpa mempersilahkan orang itu masuk ke rumah.

    “Put, ada yang nyari di luar”, ucapku setelah tiba di kamar Putri.

    “Siapa?”. Putri menghentikan kegiatannya menyisir rambut.

    “Tau”, ucapku tak acuh. Segera kulanjutkan bermain organ di kamar. Putri mendengus menatapku. Ia lalu merapikan sedikit bajunya dan berjalan keluar.

    Jemariku menggelayut mesra di atas tuts organ. Memainkan lagu Geisha-Cobalah Mengerti. Aku mencoba menggelamkan masalahku dengan Rayan lewat musik.

                                                                                            ***

    Hubunganku dengan Rayan baru saja berakhir. Aku mencoba terbiasa tanpanya.

                                                                                            ***

    “Temenku yang kemaren dateng itu minta nomor kamu. Aku kasih?”, ucap Putri sambil menutup pintu kamarku. Kali ini dia yang menginap di rumahku. Rencananya kami akan mengadakan movie night.

    “Yaudah”, ucapku masih sibuk mencari kaset yang bagus.

    “Eh iya, emang kamu udah putus sama Rayan?”

    “Udah”

    “Si Deri itu temennya Rayan juga lho, Pris”, sambung Putri. Aku terdiam. Tanpa ekspresi. Masih bermain-main bersama bayangan masa lalu. Rayan. Deri. Keduanya bergantian muncul di kepalaku.

    “Pris?” ucapan Putri kali ini membuyarkan lamunanku. Aku kembali mencari kaset.

    “The Unborn. Awalnya bagus. Cukup mengerikan. Aku belum nonton sampe habis”, ucapku sambil mengacungkan sebuah kaset bergambar wajah seorang wanita cantik dan anak kecil dibelakangnya.

    “Horor? Putar aja”. Putri sibuk dengan ponselnya, aku berbarung di sampingnya. Tak berapa lama, sebuah pesan masuk ke ponselku.

    From: 089976899xxx
    Malam Priska. Lagi movie night ya? Aku ganggu ga?

    Dahiku berkerut membaca pesan itu. Aku segera melirik Putri yang segera tersenyum padaku. Aku tahu ini ulahnya.

    “Balas gih”

    To: 089976899xxx
    Ini Deri?

    Delivered

    From: 089976899xxx
    Iya. Eh Pris aku ganggu ga?

    Kami terus berkirim pesan hingga aku tidak memperhatikan film yang sedang terputar di kamarku. Putri sudah tidur sejak sejam yang lalu. Aku pun tertidur pulas setelah Deri mengucapkan selamat tidur.

                                                                                            ***

    Putri bilang, Deri anak baik-baik. Rajin sholat, rajin belajar, tidak pernah keluar malam atau berfoya-foya. Dia juga orang yang jujur dan terbuka. Memang nampaknya seperti itu.

    Tapi, kedekatanku dengan Deri berakhir dengan lost contact. Kami tidak pernah berhubungan lagi selama beberapa tahun.
                                                                      bersambung ke Topeng [III]

14 komentar:

  1. widih cerpen cinta nih,critanya LDR nih? komen back y

    BalasHapus
  2. wahh kira2.. xxx nya tuh brpa iia..?!?!? :p

    Belajar Photoshop

    BalasHapus
  3. pake acara bersmbung... huft nda seruu

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan biar penasaran. lagian udah ada lanjutannya ke part 3

      Hapus

© 2013 Faisyah Febyola : )

Powered by Blogger